SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW KORUPSI ??








Masalah korupsi memang bagian dari sederet masalah yang menjangkiti negara Indonesia tercinta ini. Berdasarkan data Anti Corruption Clearing House Per 31 Maret 2017, di tahun 2017 KPK melakukan penanganan tindak pidana korupsi dengan rincian : 26 perkara, penyelidikan 27 perkara, penuntutan 24 perkara, inkracht 16 perkara dan eksekusi 20 prkara. Sedangkan total penangan perkara tindak pidana korupsi dari tahun 2004-2017 adalah penyelidikan 874 perkara, penyelidikan 594 perkara, penuntutan 489 perkara, inkracht 406 perkara dan eksekusi 434 perkara. Tentu jumlah perkara di atas hanya bagian kecil kasus kasus korupsi yang sudah teridentiifikasi oleh KPK dan haqqul yakin masih banyak kasus kasus lain yang belum diproses oleh KPK.
Diantara sederet kasus korupsi yang menyanyat hati masyarakat Indonesia adalah skandal mega korupsi e-KTP yang menyeret nama nama besar para politikus dan pihak dari korporasi. Pada beberapa kesempatan, KPK telah memeriksa sejumlah nama tokoh seperti Setya Novanto ( Ketua DPR RI ), Ade Komaruddin, Anas Urbaningrum, M Nazaruddin  hingga Gamawan Fauzi. Ketua KPK Agus Rahardjo berulang kali mengatakan akan ada tersangka baru dalam kasus tersebut, tetapi hingga saat ini belum ada titik terang siapa tersangka baru yang akan dijerat KPK.
Kasus ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat kelas bawah. Bagaimana tidak? Niat baik dan visi mulia dalam transformasi tanda pengenal yang canggih dan terintegrasi nampaknya hanya tinggal angan-angan semata. Jangankan untuk mencapai tujuan dan fungsi e-KTP, seabrek masalah dalam proses pembuatannya juga tak kunjung selesai. Beberapa kota dan wilayah di Indonesia masih banyak yang belum bisa membuat e-KTP karena keterbatasan blanko e-KTP. Pastinya masyarakat Indonesia sekarang mulai sadar kenapa wilayah-wilayah mengalami kekurangan blanko pembuatan e-KTP. Tak hanya itu, hasil dari cetak dan pembuatan e-KTP hampir tak ada istimewanya dengan format sebelumnya. Bahkan Presiden JOKOWI dalam sebuah pernyataannya, merasa menyesalkan proyek yang menghabiskan anggaran Rp 6 triliun tersebut hanya berhasil memindahkan jenis KTP 'kertas' menjadi 'plastik'.
BUDAK NABI MUHAMMAD SAW KORUPSI ?
Terlepas dari permasalahan di atas, ternyata kejadian dan penyakit korupsi juga melanda 2 hamba/budak  nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa kitab sejarah,tafsir dan hadits nabi Muhammad setidaknya ada dua sahabat yang pernah melakukan perbuatan dosa besar berupa korupsi tersebut yaitu Kirkirah dan Mid’am. Kedua orang tersebut berstatus hamba ( budak ) yang merupakan hadiah untuk nabi Muhammad SAW. Untuk Mid’am sendiri adalah hadiah yang diberikan oleh seorang sahabat lelaki dari kalangan Bani Dhobin yang bernama Rifa’ah bin Zaid. Sedangkan Kirkirah merupakan budak pemberian dari Hauzah bin Ali, penguasa wilayah Yamamah.
Alkisah, Kirkirah diceritakan dalam kitab tafsir Fakhrur Rozi bahwa dalam suatu peperangan, selepas terjadinya sebuah peperangan Kirkiran dikabarkan telah meninggal dunia dalam peperangan tersebut. Kemudian para sahabat melaporkan kabar tersebut kepada Nabi Muhammad SAW. Lantas nabi secara spontanitas mengatakan “ Huwa fi An Nar “ atau yang berarti dia masuk neraka. Para sahabatpun kemudian kaget dan heran dengan ucapan nabi Muhammad tersebut. Kemudian para sahabat memeriksa jasad Kirkirah dan Akhirnya para sahabat menemukan pakaian dan Jubah yang disembunyikan oleh kirkirah. Pakaian dan Jubah tersebut adalah harta rampasan perang yang belum dibagi oleh nabi Muhammad SAW kepada para sahabat yang mengikuti perang.
Adapun kisah Mid’am dalam kitab berjudul Qiyamah as Sughro diceritakan bahwa dalam perang Khoibar, Mid’am disebutkan sedang mengantarkan kendaraan untuk Nabi Muhammad, namun ditengah perjalanan, Mid’am terkena busur panah yang mengenai tubuhnya kemudian ia meninggal akibat terkena panah tersebut. Sontak para sahabat yang menyaksikan hal tersebut mengatakan bahwa Mid’am masuk surga. Akan tetapi selang beberapa saat nabi Muhammad berkata “ Demi Allah yang menguasai diriku, bahwasannya barang yang ia ( mid’am ) ambil dari harta rampasan ( ghonimah ) yang belum dibagi oleh nabi Muhammad akan menjadi penyulut api neraka kelak di hari akhir. Kemudian para sahabatpun memeriksa Mid’am dan akhirnya menemukan barang harta rampasan yang ia ambil dan disembunyikan sebelum dibagi oleh nabi Muhammad SAW.


Previous
Next Post »
Thanks for your comment