Ilmu akuntansi sudah melewati sejarah
panjang sehingga menjadi satu disiplin ilmu tersendiri. Lucas Pacioli (1447–1517 M) disebut sebagai The Father of
Accounting dalam literatur dan karya para peneliti Barat seperti Jeremmy Crepps (
1994 ),John R. Alexander (2002)
dan L
Murpy Smith (2013). Bukunya yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica
Proportioni et Proportionalita (a review of arithmetic, geometry and
proportion) yang diterbitkan tahun 1949 M di Venice menjelaskan sebagian
besar siklus akuntansi seperti praktik akuntannsi yang kita kenal sekarang
seperti double entry bookkeeping , penggunaan jurnal dan buku besar, kesesuaian
antara debit dan kredit, pencatatan aset (termasuk piutang dan persediaan),
kewajiban, modal, pendapatan, dan rekening pengeluaran (Jeremmy Crepps :1994 ).
Berbeda dengan hal di atas, literatur dan
peradaban islam menyangsikan dan membantah Lucas Pacioli sebagai The Father
of Accounting. Sebab dalam literatur dan peradaban islam sudah ditemukan
manuskrip, karya dan buku yang menjelaskan mengenai praktik – praktik akuntansi
baik dalam sektor publik maupun sektor bisnis. Dr Ishom Al Buhaisy menyebutkan
bahwa Lucas Pacioli bukan penemu maupun pencetus ilmu akuntansi pertama kali
sebab beberapa ratus tahun sebelum Lucas Pacioli para ilmuan islam sudah banyak
menulis dan mencatat buku-buku mengenai akuntansi sebagaimana yang dijelaskan
Lucas Pacioli dalam bukunya. Diantara buku–buku karya ilmuan islam yang
menjelaskan praktek akuntansi adalah mafatihul ulum karya Al Khawarizmi
(w 750), Al Kharaj karya Ibnu
Qudamah (w 930), Nihayatul Arab fi Fununil Adab karya Annuwairy (w
1332) ( Al Buhaisy : 1996 ).
Tidak hanya itu, penelitian ilmiah yang dilakukan
ilmuan barat juga membantah bahwa Lucas Pacioli sebagai The father of
Accounting dengan karya bukunya. Alasan mendasar dari hal itu adalah karya
Lucas Pacioli tidak bisa terlepas dari penngaruh budaya dan peradaban islam
Spanyol yang mencapai keemasan pada masa sebelum Lucas pacioli sehingga
karyanya merupakan translate dari karya ilmuan islam sebelumnya (Cristhoper
Napier ; 2009). Disamping itu, peneliti lainnya juga mengatakan bahwa karya
Lucas Pacioli hampir tidak ada orisinalitas namun masih dianggap sebagai hal
yang penting karena merupakan karya yang sudah tercetak dan berbahasa Italia (Ambhase dan Alrawi ; 2013). Seperti halnya di atas, Bahkan Lieber (1968)
menyatakan bahwa para pemikir di Italia memiliki pengetahuan tentang bisnis yang
baik disebabkan hubungannya dengan rekan bisnis muslimnya. Bahkan Have ( 1976 )
juga mengatakan bahwa italia termasuk Lucas Pacioli meminjam konsep double
entry dari Arab( Nurhayati;2011).
Sedangkan dalam sejarah peradaban islam, perkembangan
ilmu akuntansi islam tidak bisa terlepas
dari perkembangan agama islam. Semakin meluas dan berkembangnya agama islam
menuntut ilmu akuntansi terus berkembang. Dalam sejarah peradaban islam, Ilmuan
islam pertama yang dikenal sebagai penulis akuntansi adalah Al Khawarizmi dengan karyanya yang berupa “ Mafatihul
ulum”. Dalam bukunya al khawarizmi menyusun satu bab khusus mengenai
pencatatan ( akuntansi ). Kemudian dilanjutkan oleh An Nuwairy dengan karya “Nihayat
arab fi funun adab“. An Nuwaiiry membuat pembahasan khusus pada jilid ke delapan
dan ke sembilan dari karyanya mengenai akuntansi yang lebih komprehensif bila
dibandingkan dengan karya al Khawarizmi. Selanjutnya adalah al Mazandarani (
1363 M ) yang menuliskan praktik akuntansi pemerintahan yang dilakukan selama
Dinasti Khan II dalam buku Risalah falakiyah fi Kitab siyaqoat. Selain
ketiga nama ilmuan tersebut, ada banyak ilmuan islam lainnya yang menuliskan
dan menyusun praktik-praktik akuntansi pada masanya seperti Qudamah, al
Hariri, Ibnu Khaldun dan al Ghazali. Namun karya dan dokumentasi mereka belum
komprehensif seperti ketiga ilmuan islam yang disebutkan sebelumnya.
Sehubungan dengan hal di atas, Dr Samir
Madzhar Khantakji dalam disertasi doktoralnya menjelaskan sejarah perkembangan
akuntansi islam dengan membagi menjadi enam fase sejarah perkembangan ilmu
akuntansi dalam islam yaitu fase menghitung (ihsho’), kodifikasi (tadwin),fase arabisasi(ta’rib), fase transformasi eropa, fase asal-usul akuntansi (
ta’shil ) dan yang terakhir adalah fase dimana para ilmuan menceritakan tentang
akuntansi (ta’rikh) ( Madzhar ; 2004 ). Sejarah perkembangan akuntansi dalam
islam tersebut dimulai sejak tahun 1 H/622 M sampai tahun 899 H/1494 tepatnya
pada masa Lucas Pacioli.
Bahkan Dr Samir Madzhar Khantakji dalam disertasi
doktoralnya tidak menyebutkan nama al Mazandarani dalam deretan nama nama para
ilmuan islam yang menulis karya tentang akuntansi dan juga tidak menyebutkan
pemikiran pemikiran akuntansi al Mazendaarani dalam enam fase sejarah akuntansi
dalam islam. Disamping itu, Dr Samir
Madzhar menyebutkan bahwa Syihabuddin an Nuwairy ( 733 H ) adalah ilmuan islam
pertama yang menulis sebuah karya ilmiah tentang akuntansi yang menjadi
referensi bagi generasi selanjutnya ( Khantakji ; 2004 ). Bila dibandingkan
dengan karya pendahulunya, karya an Nuwairy memang lebih komprehensif dan
sangat rinci bila dibandingkan dengan karya al Khawarizmi sehingga tidak salah
bila Dr Samir Madzhar menobatkan an Nuwairy sebagai ilmuan islam pertama dengan
karya fenomenalnya tentang akuntansi.
Oleh karenanya, Al Mazindarani yang
hidup jauh setelah masa an Nuwairy menyatakan bahwa ada manuskrip-manuskrip
yang menjelaskan aplikasi-aplikasi akuntansi yang populer pada masanya sebelum menulis bukunya yang dikenal dengan judul :”Risalah Falakiyah Kitab
As Sayaqat”. Dia juga mengatakan
bahwa secara pribadi, dia telah mengambil manfaat dari buku-buku itu
dalam menulis buku “Risalah Falakiyah” tersebut.
An Nuwairy adalah ilmuan islam yang hidup
pada masa dinasti mamluk. An Nuwairy menulis buku yang berjudul “ Nihayatul
arab fi Funun adab “. Dalam terbitan Dar Kutub ilmiyah, Bairut Lebanon,
buku itu dicetak dengan 33 jillid yang dibagi menjadi 5 pembahasan. An Nuwairy
menjelaskan mengenai akuntansi baik akuntannsi sektor publik maupun komersial
pada jilid kedelapan dan sembilan. Di dalam bukunya an Nuwairy banyak
menjelaskan tentang praktik–praktik akuntansi, jauh sebelum masa lucas
pacioli dan Al Mazendarani, seperti double entry, Jaridah Al-Kharaj (Receivable Subsidary
Ledger), jurnal, laporan keuangan komprehensif (Al-Khitmah Al-Jameeah ) dll. Bahkan An Nuwairy
menuliskan prktik akuntansi hingga sangat rinci baik dalam sektor publik maupun
komersil terkait penyusunan dan tata letak standar sebuah laporan keuangan. Tidak
hanya itu, an Nuwairy juga menuliskan tentang banyak hal yang berkaitan dengan
akuntansi diantaranya etika dan syarat yang harus dipenuhi bagi seorang yang
berprofesi sebagai akuntan, internal kontrol dan praktik audit atas laporan
keuangan ( An Nuwairy ; 1923 ) .
1.
Cripps, Jeremy : Particularis de
Computis et Scripturis : 1994, Pacioli Society : Washington
2.
Al Buhaisy, Dr ‘Ishom : Al
Muhasabah fi al Islam : 1996 : Ghaza
3.
Napier, Christopher : Defining
islamic Accounting: Current Issues, Part roots: Jurnal of Accounting
History Feb-may 2009: pg 121 : University of London
4.
Ambashe, Mohamud & Al rawi,
Hikmat : The Development of Accounting Through the History :
Internasional Journal of advances in management and economics : Mar-April 2013
Vol 2
5.
Wasilah, Sri Nurhayati : Akuntansi
Syariah di Indonesia : 2012 : Salemba Empat
6.
Khantakji, Dr Samir Madzhar : Fiqh
Muhasabah al Islamiyah: 2004 : Muassasah
ar risalah an Nasi’un
7. An Nuwairy, Syihabuddin ( W.733 ): Nihayah al Arab
fi Funun al Adab : 1923 : Bairut Lebanon : Dar al Kutub al Ilmiyah
1 komentar:
Click here for komentarLuar biasaaa
ConversionConversion EmoticonEmoticon