Disadari atau tidak, keberadaan sebuah
organisasi - apapaun itu bentuknya -
dalam sebuah kampus merupakan sebuah keharusan. Keberadaannya, memang sering
dianggap sebelah mata oleh sebagian mahasiswa bahkan manajemen kampus, ironis. Padahal,
organisasi mahasiswa khususnya organisasi internal mempunyai peran vital dalam
pengembangan diri mahasiswa dan mewujudkan kampus yang lebih baik &
dinamis. Oleh karenanya, dibutuhkan peran kampus untuk mensupport organisasi
kampus untuk terus bergerak dan berkarya demi mewujudkan kampus yang lebih baik
dan mengibarkan bendera kampus di luar kampus.
Fenomena yang ada di STEI Tazkia, sebagian
besar organisasi kampus baik UKM,BSO bahkan BEM sekalipun memang tidak begitu
di support oleh manajemen kampus khususnya dalam hal financial. Dengan anggaran
dana 90 juta ( untuk 2 semester ) yang dialokasikan untuk semua organisasi
kampus selain HMJ, ini jauh dari kata cukup untuk kesejahteraan organisasi
kampus. Acapkali masing-masing organisasi harus berfikir keras untuk
mendapatkan dana dari jerih payah sendiri baik dengan jualan, membuka usaha
bahkan lain semacamnya. Tak hanya sampai di situ, tak jarang pula mahasiswa
yang aktif dalam organisasi harus merogoh kocek sendiri dan mengurangi uang
jajan untuk membiayai kegiatan organisasinya. Padahal bila organisasi itu
berprestasi, nama kampus akan didengung dengungkan. Sungguh miris !
Hal di atas bukan sebuah opini atau berita
semata, itu fakta dan realita berdasarkan banyak kejadian yang sudah banyak berlalu.
Efeknya apa? Akan samakin banyak mahasiswa/I yang aktif di organisasi tapi enggan
bahkan tak mau membawa nama kampus ketika di luar atau berkompetisi dalam ajang
perlombaan di luar kampus. Alasanya apa?
Kampuskan tidak mensupport saya, saya ikut lomba dengan biaya sendiri, kenapa
harus membawa nama kampus. Kalau saya kalah, tidak akan di anggap perjuangan
saya dalam mengharumkan nama kampus. Kalau menang baru saya akan dikejar-kejar
untuk difoto dan dipublikasikan di web kampus. Kurang lebih seperti itu alasan
mahasiswa ketika obrolan ringan mengenai organisasi dan kampus saat di luar
kampus. Kejadian seperti itu kebiasaan dialami oleh UKM ( unit kegiatan
mahasiswa ) tapi ada juga ada organisasi lain bahkan individu mahasiswa.
Tentunya manajemen kampus punya alasan
mendasar terkait fenomena lumrah di atas, tapi apapun alasannya tidak
seyogyanya hal di atas terjadi pada organisasi kampus tazkia. Manajemen kampus
harus flashback perjuangan organisasi internal kampus tazkia dalam mengharumkan
nama kampus di luar. Bagaimana mereka bersusah payah berprestasi, berjuang di
sector masing – masing sebenarnya hanya satu agar bisa berprestasi dan membawa
dan mengharumkan nama kampus. Bayangkan saja, kalau memang tidak ada organisasi
internal kampus di STEI tazkia ini, bagaimana kampus kecil ini bisa di kenal di
kampus-kampus lain atau bahkan di masyarakat luar kampus. Bagaimana kampus STEI
Tazkia yang kecil ini bisa dikenal di aliansi BEM seluruh Indonesia, bagaimana
STEI Tazkia bisa di kenal di Fossei jabodetabek atau nasional, bagaimana bisa
di kenal di kelompok LDK nasional. Bagaimana STEI Tazkia bisa dikenal di
persatuan futsal lintas kampus, bulu tangkis lintas kampus, pecinta alam lintas
kampus, dan lain sebagainya.
Setidaknya catatan di atas itu jadi
renungan dan bahan tafakkur semua mahasiswa/I Tazkia khususnya manajemen
kampus. Yang perlu ditanamkan dan selalu diingat manajemen kampus adalah “bahwa
yang membuat kampus Tazkia dikenal dan harum di luar kampus tidak melulu karena
factor sosok ayahanda Dr. Syafii
Antonio, tapi juga ada factor besar yakni keberadaan dan perjuangan organisasi
internal kampus yang aktif dengan berbagai macam program kerja mereka sekaligus
keaktifan mereka di persatuan-persatuan organisasi masing-masing ditambah
prestasi-prestasi mereka di berbagai macam perlombaan baik tingkat regional
maupun nasional.
Wal akhir, nampaknya paradigma dan pola
berfikir akan keberadaan organisasi internal kampus harus ditata ulang. Sebab
bila tetap seperti fenomena di atas, akan berakibat fatal untuk kampus tazkia
sendiri. Manajemen kampus harus memposisikan organisasi internal kampus di
posisi yang tepat sekaligus mengingat jasa dan perjuangan besar masing-masing
organisasi internal kampus di sector masing-masing. Dukungan dan Support manajemen
kampus sangat diperlukan organisasi internal kampus khususnya sokongan
financial yang layak bagi masing-masing organisasi internal kampus. Caranya
terserah manajemen kampus, yang jelas beri mereka ( organisasi internal kampus
) dukungan dan support dana yang layak demi kesuksesan mengharumkan nama kampus
baik di internal atau di luar kampus. Ingat perjuaangan dan jasa mereka (
organisasi internal kampus ) yang telah mengenalkan kampus Tazkia di masyarakat
luar !!!
Salam Presma STEI Tazkia
Cadas ngampar 08;39
ConversionConversion EmoticonEmoticon