ORGANISASI MAHASISWA, MIRIS !


Disadari atau tidak, keberadaan sebuah organisasi  - apapaun itu bentuknya - dalam sebuah kampus merupakan sebuah keharusan. Keberadaannya, memang sering dianggap sebelah mata oleh sebagian mahasiswa bahkan manajemen kampus, ironis. Padahal, organisasi mahasiswa khususnya organisasi internal mempunyai peran vital dalam pengembangan diri mahasiswa dan mewujudkan kampus yang lebih baik & dinamis. Oleh karenanya, dibutuhkan peran kampus untuk mensupport organisasi kampus untuk terus bergerak dan berkarya demi mewujudkan kampus yang lebih baik dan mengibarkan bendera kampus di luar kampus. 


Fenomena yang ada di STEI Tazkia, sebagian besar organisasi kampus baik UKM,BSO bahkan BEM sekalipun memang tidak begitu di support oleh manajemen kampus khususnya dalam hal financial. Dengan anggaran dana 90 juta ( untuk 2 semester ) yang dialokasikan untuk semua organisasi kampus selain HMJ, ini jauh dari kata cukup untuk kesejahteraan organisasi kampus. Acapkali masing-masing organisasi harus berfikir keras untuk mendapatkan dana dari jerih payah sendiri baik dengan jualan, membuka usaha bahkan lain semacamnya. Tak hanya sampai di situ, tak jarang pula mahasiswa yang aktif dalam organisasi harus merogoh kocek sendiri dan mengurangi uang jajan untuk membiayai kegiatan organisasinya. Padahal bila organisasi itu berprestasi, nama kampus akan didengung dengungkan.  Sungguh miris ! 

Hal di atas bukan sebuah opini atau berita semata, itu fakta dan realita berdasarkan banyak kejadian yang sudah banyak berlalu. Efeknya apa? Akan samakin banyak mahasiswa/I yang aktif di organisasi tapi enggan bahkan tak mau membawa nama kampus ketika di luar atau berkompetisi dalam ajang perlombaan di luar kampus.  Alasanya apa? Kampuskan tidak mensupport saya, saya ikut lomba dengan biaya sendiri, kenapa harus membawa nama kampus. Kalau saya kalah, tidak akan di anggap perjuangan saya dalam mengharumkan nama kampus. Kalau menang baru saya akan dikejar-kejar untuk difoto dan dipublikasikan di web kampus. Kurang lebih seperti itu alasan mahasiswa ketika obrolan ringan mengenai organisasi dan kampus saat di luar kampus. Kejadian seperti itu kebiasaan dialami oleh UKM ( unit kegiatan mahasiswa ) tapi ada juga ada organisasi lain bahkan individu mahasiswa. 

Tentunya manajemen kampus punya alasan mendasar terkait fenomena lumrah di atas, tapi apapun alasannya tidak seyogyanya hal di atas terjadi pada organisasi kampus tazkia. Manajemen kampus harus flashback perjuangan organisasi internal kampus tazkia dalam mengharumkan nama kampus di luar. Bagaimana mereka bersusah payah berprestasi, berjuang di sector masing – masing sebenarnya hanya satu agar bisa berprestasi dan membawa dan mengharumkan nama kampus. Bayangkan saja, kalau memang tidak ada organisasi internal kampus di STEI tazkia ini, bagaimana kampus kecil ini bisa di kenal di kampus-kampus lain atau bahkan di masyarakat luar kampus. Bagaimana kampus STEI Tazkia yang kecil ini bisa dikenal di aliansi BEM seluruh Indonesia, bagaimana STEI Tazkia bisa di kenal di Fossei jabodetabek atau nasional, bagaimana bisa di kenal di kelompok LDK nasional. Bagaimana STEI Tazkia bisa dikenal di persatuan futsal lintas kampus, bulu tangkis lintas kampus, pecinta alam lintas kampus, dan lain sebagainya. 

Setidaknya catatan di atas itu jadi renungan dan bahan tafakkur semua mahasiswa/I Tazkia khususnya manajemen kampus. Yang perlu ditanamkan dan selalu diingat manajemen kampus adalah “bahwa yang membuat kampus Tazkia dikenal dan harum di luar kampus tidak melulu karena factor  sosok ayahanda Dr. Syafii Antonio, tapi juga ada factor besar yakni keberadaan dan perjuangan organisasi internal kampus yang aktif dengan berbagai macam program kerja mereka sekaligus keaktifan mereka di persatuan-persatuan organisasi masing-masing ditambah prestasi-prestasi mereka di berbagai macam perlombaan baik tingkat regional maupun nasional. 

Wal akhir, nampaknya paradigma dan pola berfikir akan keberadaan organisasi internal kampus harus ditata ulang. Sebab bila tetap seperti fenomena di atas, akan berakibat fatal untuk kampus tazkia sendiri. Manajemen kampus harus memposisikan organisasi internal kampus di posisi yang tepat sekaligus mengingat jasa dan perjuangan besar masing-masing organisasi internal kampus di sector masing-masing. Dukungan dan Support manajemen kampus sangat diperlukan organisasi internal kampus khususnya sokongan financial yang layak bagi masing-masing organisasi internal kampus. Caranya terserah manajemen kampus, yang jelas beri mereka ( organisasi internal kampus ) dukungan dan support dana yang layak demi kesuksesan mengharumkan nama kampus baik di internal atau di luar kampus. Ingat perjuaangan dan jasa mereka ( organisasi internal kampus ) yang telah mengenalkan kampus Tazkia di masyarakat luar !!! 

Salam Presma STEI Tazkia 
Cadas ngampar 08;39     
Previous
This is the oldest page
Thanks for your comment