very-very
old in today’s day and age where technology companies are innovating and
bringing out new products every six months, bank are running on systems that
were built in 1980s and 1990s’
(Pendiri
Bitcoin news service CoinDesk – Shakil Khan)
Saya sempat kaget dengan kalimat di atas ketika
membaca sambil menikmati secangkir teh hangat. Hal yang langsung terbesit dalam
benak saya adalah betapa cepatnya perkembangan tekhnologi saat ini. Betapa
cepatnya perubahan tatanan bisnis saat ini. Bagi saya ( yang tidak begitu paham
dengan dunia tekhnologi ) sistem di perbankan adalah sistem yang canggih dan
modern. Tapi ternyata, hal itu berbeda di mata pendiri Bitcoin News Service
CoinDesk, Shakil Khan. Bahkan Shakil Khan mengomentari tekhnologi Perbankan
saat ini sebagai “tekhnologi yang sangat tua, padahal perusahaan tekhnologi
selalu berinovasi dan menghasilkan produk baru setiap enam bulan. Bank menggunakan
sistem yang dibangun pada tahun 1980 an dan 1990 an”.
Setelah kembali menyeruput teh hangat, saya kembali
berfikir, lalu sistem apa saja yang dihasilkan perusahaan tekhnologi yang katanya
setiap enam bulan selalu ada produk tekhnologi baru?. Saya kembali melamun dan
sedikit berfikir keras berusaha menemukan jawaban tersebut. Nah, Akhirnya saya
ingat bahwa saat ini memang sedang ramai dalam dunia bisnis yaitu ada sebuah industri baru bernama financial
technology atau nama kerennya FinTech. Memang, keberadaan FinTech di Indonesia saat ini tengah
berkembang pesat dengan berbagai macam jenis dan sektor bisnisnya. Diantara yang
saya pernah ikuti perkembangannya, FinTech Indonesia
bergerak disektor pembayaran, peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal
finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset
keuangan. Wal hasil, pikiran sayapun kembali teringat perkataan Shakil Khan di awal tulisan ini. Benar sekali,
ternyata aktifitas dan jasa perbankan sudah lambat laun di ambil alih oleh
startup FinTech.
Masih dalam kondisi penasaran, saya sempatkan untuk
mencari informasi tentang Fintech – Fintech yang sudah mengambil
alih lahan basah perbankan. Dan akhirnya saya menemukan banyak Fintech yang
bergerak dalam bidang pembiayaan. Dan Ternyata, sudah sambrek dan berjibun FinTech
yang bergerak dalam pembiayaan saat ini. Diantaranya pembiayan berbentuk utang seperti
UangTeman.com, TemanUsaha.com, Terhubung.com, BosTunai.com, Mekar.id,
Tanihub.com, Taralite.com, Pinjam.co.id, Eragano.com, DrRupiah.com. Ada lagi FinTech
yang bergerak di pembiayaan berbasis patungan atau pembiayaan masal (crowdfunding),
seperti Wujudkan.com, Kitabisa.com, Ayopeduli.com dan GandengTangan.org.
WeCare.id, Indves.com, GandengTangan.org, LimaKilo.id, iGrow.asia, Iwak.me,
KapitalBoost.com. Nah, selain di atas semua itu, ternyata ada juga Pembiayaan berbasis Peer to Peer Lending (P2P) seperti
Koinworks.com, Amartha.com, DanaDidik.com, Crowdo.com, Investree.com. dan yang
terakhir ada FinTech yang bergerak cicilan tanpa kartu kredit seperti
Kredivo.com, ShootYourDream.com, Cicil.co.id.
Wah ! begitu banyak bukan hasil dari perkembangan
tekhnologi itu. Setelah menyadari begitu banyak Fintech pesaing dan mengambil
alih aktifitas perbankan, saya kembali menyeruput teh hangat yang sudah mulai
tidak hangat lagi. Pikiran saya kembali bertanya kok tidak ada yang di sektor Islamic
Finance ya berbagai macam FinTech di atas?. Lantas bagaimana ekonomi Islam
merespon perkembangan di bidang
teknologi financial ini ?. padahal ini sangat prospek apalagi di tengah
kehidupan yang sudah sangat modern seperti saat ini.
Dalam benak saya kembali terbayang, bahwa islam
ataupun ekonomi islam harus berkontribusi dalam persaingan FinTech baik
dengan cara membuat FinTech disektor Islamic Finance yang sesuai syariah
atau dengan cara menseleksi dan memberikan sertifikasi FinTech mana yang
sudah sesuai syariah dan halal digunakan oleh umat islam. Hemat saya, bila
ingin bermain dalam bisnis FinTech sektor Islamic Finance setidaknya
dibutuhkan tiga disiplin ilmu sekaligus yaitu ahli-ahli teknologi, ahli-ahli
keuangan dan ahli-ahli fiqih muamalah untuk duduk bareng merumuskan Islamic
Fintech yang akan berlari sama kencang atau bahkan lebih kencang dari FinTech
yang lain.
Lantas bagaimana FinTech berbasis islamic
finance di Indonesia saat ini?. Saya juga sempat searching di
google. Setelah mencari informasi FinTech berbasis Syariah atau Islamic Finance
di Indonesia saya sedikit bahagia dan tersenyum ternyata sudah ada beberapa
FinTech berbasis syariah walaupun masih dalam hitungan jari. Setidaknya hal ini
bisa sedikit membantah perkataan Shakil Khan bahwa di Indonesia sudah ada
perbankan yang meluncurkan FinTech. Memang hingga saat ini, FinTech
berbasis Islamic Finance di Indonesia belum begitu terdengar kabarnya
tapi sudah ada diantaranya indves.com ( Media Investasi Syariah), ALAMI Sharia (credit scoring nasabah UMKM), dan yang masih rencana adalah Investree (
Pembiayaan Berbasis Syariah ). So, bersamaan dengan seruputan teh terakhir ini,
saya berharap dan mengajak, Yuk Semangat dan Dukung dengan cara kita
masing-masing! semoga FinTech di sektor Islamic Finance semakin sukses
dan berjaya
ConversionConversion EmoticonEmoticon